Kadang apa yg kita rasakan kita tulis kan lalu kita baca kembali tetapi , tak masuk ke perasaan kita yang awalnya kita mencurahkan dengan hati yang berkecamuk tapi setelah kita baca lagi itu terlihat biasa bahkan "konyol".
Masuk ke pada inti saat ini ada sesuatu yang berkecamuk seperti yang lalu. Seseorang menceritakan pengalamannya saat dia sakit , jatuh , sesak , bahkan menyesal pun dia cerita kan
Mungkin pada orang pertama yaitu ibu nya lalu kepada kakak perempuan nya . Apa yang orang kata kan bahwa "jika kamu mencurahkan isi hati yang berkecamuk kepada seseorang kamu akan lega" sebenarnya untuk dia kata-kata ini dapat di percaya (pertama)
Tapi lambat laun dia seperti orang bodoh yang ketika "jatuh" membicarakannya.
Dia seperti seseorang yang belum siap bahkan seseorang yang gagal yang putus asa dan menangis.
Mungkin bukan kepada keluarga nya saja , sahabat bahkan temannya (dulu) juga sering menceritakannya
Ketika seorang sahabat berkata "tidak ada yang akan kita sembunyikan dan semuanya akan di bicarakan bersama" ketika itu persahabatan menjadi hangat karna dendam , sakit , ataupun rahasia kami bicarakan.
Lambat laun ketika ada yang jujur , ketika ada yang tak mau menyembunyikan perasaannya , sahabat berkata begini "penghianat" bahkan sahabat lainnya (juga)
Ketika kata-kata awal tak berlaku lagi ketika senyuman damai itu di kalahkan oleh keegoisan.
Ketika seseorang tak mampu berbicara kepada siapa lagi dia bercerita,
Apa kepada keluarganya ,
Tidak lagi , sahabatnya , apalagi !
Saat ini dia sendiri ibarat tak ada yang berkata lagi "aku disini"
Tak ada yang membuatnya lega lagi saat ini
Tak ada lagi yang memberi ketenangan
Dan ketika sudah berderai air mata , ada yang bertanya "ada apa?"
Haruskah dia mengulangi dan berbicara dari awal , tentu saja tidak ,
Dia bukan yang dulu
Toh,,, kalau dia memberitau nya apa seseorang yang bertanya tadi mampu mengerti mungkin hanya mendengarkan lalu mengeluarkan argumen "oh"
Ketika seseorang lain melihat mungkin dia hanya tersenyum memperlihatkan tak ada yang terjadi pada nya .
Semakin jauh semakin tau yang membuat kita lega adalah sendiri dengan airmata berbicara sendiri dengan diri sendiri mengintropeksi kadang di sela dengan teriakan bahwa dia telah "DAMAI"
0 komentar:
Posting Komentar